Diamorf, Kota Palopo - Festival Budaya Langkanae 2025 yang dilaksanakan di Istana Kedatuan Luwu berjalan lancar. Kegiatan ini berlangsung tanggal 25-26 April 2025 sukses menarik perhatian masyarakat Tana Luwu.
Festival Budaya Langkanae ini melaksanakan rangkaian kegiatan hari pertama yaitu Pameran Benda Pusaka & Wastra Lokal, Peragaan Permainan tradisional, Musik Performance, Peragaan Busana Adat, Musikalisasi Puisi.
Pada malam puncak hari kedua ada beberapa rangkaian kegiatan yaitu Lokakarya penciptaan lagu daerah dalam hal ini merilis 1 lagu Pop Daerah Tana Luwu yang diciptakan oleh Irwandi Fahruddin & Band Bakvdapa. Selain itu juga dilaksanakan lokakarya musik dan Tari Pajaga, Pertunjukan Musik dan ditutup dengan Pertunjukan Drama Tari I La Galigo "Episode Mula Tau" yang disutradarai Bugis dan Koreografer Fey Farhan serta penata musik Ikbal Makreda.
Kegiatan ini melibatkan 97 pekerja seni dari dalam dan luar Tana Luwu yang terhimpun dari beberapa Sanggar Seni dan Komunitas Seni.
Erick Nadeth selaku Pimpinan Produksi (Panitia Pelaksana) menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam Festival Budaya Langkanae 2025 ini.
'Pada pagelaran drama tari I La Galigo ini, kami mengangkat episode Mula Tau, yang merupakan penggalan kisah awal kemunculan peradaban Tana Luwu. Melalui drama tari eksperimental ini, kami ingin menyampaikan pesan-pesan penting akan keberlanjutan lingkungan, pelestarian budaya, sekaligus penghargaan atas kehidupan dan nilai-nilai kemanusian. Kami berharap, melalui media seni yang hadir di ruang-ruang publik di Kota Palopo, ikhtiar ini dapat membangun karakter generasi muda menjadi lebih beradab, berbudaya dan halus budi pekertinya." Ujar Erick Nadeth dalam sambutan Ketua Panitia.
Kegiatan ini dihadiri langsung PJ Walikota Palopo Drs, H.Firmanza Dp, Sh., M.Si. Turut hadir pula Maddika Bua, Andi Syaifuddin Kaddiraja Opu To Sattiaraja mewakili Datu Luwu yang tidak sempat hadir. Selain itu hadir pula Dewan Adat 12 Kedatuan Luwu, Unsur Forkopimda Kota Palopo, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palopo, serta tamu undangan lainnya.
Festival Budaya Langkanae 2025 ini didanai dari pemanfaatan hasil kelola dana abadi kebudayaan melalui platform Dana Indonesiana, Kementerian Kebudayaan RI dan LPDP, khususnya untuk kategori Drama Tari I La Galigo di Langkanae, pusat inti dari peradaban Luwu.
Festival Budaya Langkanae adalah inisiatif untuk kembali menempatkan peran dan fungsi Langkanae sebagai fitur utama dalam kosmologi Luwu. Secara vertikal, Langkanae adalah simbol atas konstruksi semesta yang terdiri atas dunia atas, tengah dan bawah. Namun secara horizontal, Langkanae adalah simbol atas harmoni antara pemimpin, rakyat dan lingkungan binaannya. Langkanae adalah zona inti dari lanskap kota bersejarah (historic urban landscape) yang dimiliki oleh Palopo. Oleh karena itu, Festival Budaya Langkanae yang mengangkat tema “Mengembalikan Nilai Ruang Kota Bersejarah yang Berkelanjutan”ini mencoba untuk menghadirkan nilai-nilai inklusif ke dalam media seni dan bahasa yang universal, sehingga dapat dinikmati dan diterima oleh lintas generasi.

Komentar
Posting Komentar